Buat Kamu yang Patah Hati .

Mengapa harus kata jatuh yang berada di depan kata cinta ?

Apakah cinta memang selalu identik dengan musibah dan malapetaka ?

Mengapa harus kata mati yang berada di belakang kata cinta ?

Apakah cinta memang selalu menghadirkan segumpal lara dan setetes air mata ?

Sejumlah kisah, sejumlah peristiwa, lahir dan tumbuh bersama cinta.

Tak jarang terdapat luka di setiap akhir cerita,

ya, luka yang amat pedih.

Luka yang berakhir dengan tangisan pilu dan kesedihan abadi.

(words from Asma Nadia, La Tahzan)

Tapi kamu tahu, alangkah singkatnya hidup di dunia hanya untuk menangisi apa yang tidak jadi milikmu, apa yang kamu tak bisa gapai dengan tanganmu saat ini, padahal kamu telah memiliki kasih putih yang sebening mutiara dan ikhlas seikhlas-ikhlasnya cinta yang diberikan oleh Tuhanmu ?

Jika saat ini kamu menangis karena dia hanya menganggapmu teman setelah perjuanganmu yang panjang dan telah sampai ke titik darah penghabisanmu ?

Itu bukan masalah besar, teman. Kamu masih punya kesempatan hidup dan mencari orang baru selama 18 tahun lagi atau bahkan 20 tahun lagi. Dan kemungkinan Tuhan tidak akan membiarkanmu menunggu selama itu.

Untuk itulah aku hadir, teman. 

Menghapus sedikit pilumu dengan perenungan panjang yang harus kamu fikirkan sepanjang hari, untuk melupakan siapa saja yang telah melukaimu atau meninggalkanmu. 

1. Belum waktunya.

Saat ini kita masih remaja, dua tahun lagi kita akan menjalani kehidupan di Universitas, dan masih banyak waktu untuk menjalin hubungan cinta. Bukankah banyak mereka yang umurnya sudah matang, telah siap untuk menjalin kehidupan baru yang belum menikah ? Bukankah kita, yang masih terlalu bocah ini harus berkaca untuk memikirkan masalah cinta ?

Semua akan indah pada waktunya. Mungkin inilah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang terjadi padamu. Tuhan Maha tahu, tetapi ia menunggu waktu yang tepat untukmu. Menunggu waktu yang sekiranya tidak akan kamu lupakan sampai kapanpun. Dan percayalah, luka yang sekarang tengah kamu rasakan akan hilang dalam sekejap saat waktu yang ditentukan-Nya telah tiba

2. Dia bilang Kamu hanya dianggap teman.

Ketika kamu menyatakan cinta dan dia bilang hanya menganggapmu teman, kamu pasti merasakan sakitnya. Apalagi ketika kamu telah bersama dengan orang yang kamu sayangi selama janhka waktu yang sangat lama, tetapi harus rela membiarkannya bersama orang lain dan dia menganggapmu hanya sebagai teman, pasti sakit rasanya.

Tapi, hei!  Bangun! Kamu temannya. Bukankah itu akan jauh lebih berharga ketimbang kamu harus menghabiskan waktu bersamanya sebagai pacar, mengumbar janji setia, dan pada akhirnya kamu harus merelakan ia pergi karena waktu ? Tentu bukan itu yang kamu inginkan. Justru kamu harus bersyukur karena kamu temannya, di luar sana teman berarti lebih dari seorang pacar. Teman bisa bersama kapanpun tanpa terikat sebuah 'rahasia' atau bahkan sebuah rasa 'segan'. Itu lebih berharga dari apapun. Dan mungkin saja, suatu hari dia menganggap kamu bukan sebagai temannya lagi, tetapi 'seseorang yang berharga buatnya'.

3. Kamu mencintai orang yang salah.

Ketika kamu jatuh cinta, dan orang itu telah memiliki 'seseorang' dihatinya. Pastinya kamu akan merasa dunia sangat kejam padamu. Tapi itu bukan hal yang buruk, teman. Dengan begitu kamu masih punya waktu luang yang cukup untuk bermain bersama teman-temanmu, menghabiskan waktu untuk pergi berbelanja, nonton film, mengerjakan tugas, dan masih banyak kegiatan bermakna lainnya.

Jatuh cinta adalah hal yang wajar untuk kita, remaja. Dan hal yang wajar pula jika kita patah hati olehnya, percayalah semua akan baik-baik saja. Toh, ketika kamu patah hati kamu masih bisa tersenyum, kan?

Artikel ini aku buat untuk sahabatku yang sedang gundah hatinya, personil SIS juga. Dia pernah cerita kalau dia patah hati. Semoga dia membaca ini, dan tau kalau masih ada aku untuk mebghiburnya dan mewarnai harinya :)

Tersenyumlah, kawan ^^ Patah hati bukan segalanya kok :)